Minggu, 29 Mei 2011

Budi daya ikan baronang

A. JENIS
Ikan baronang terdiri atas beberapa spesies dengan daerah penyebaran yang sangat luas mulai dari laut tengah, laut merah, samudra hindia, indo-Australia, pasifik barat sampai ke perairan jepang selatan. Di Indonesia, penyebaran ikan baronang cukup luas, akan tetapi tiap spesies sangat terbatas.

B. PERSYARATAN LOKASI
Pemilihan Lokasi
Lokasi yang cocok untuk budi daya ikan baronang dilaut adalah sebagai berikut :
  1. Lokasi budi daya harus terlindung dari pengaruh angin/ musim dan gelombang
  2. Kecepatan arus antara 20-40 cm/ detik
  3. Lokasi harus bebas dari pengaruh pencemaran atau polusi
  4. Lokasi juga harus bebas dari hama yang meliputi antara lain ikan-ikan besar dan buas, binatang yang selain potensial dapat mengganggu (predator)
  5. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan ikan seperti : kadar garam berkisar 27-32 ppt, suhu air berkisar 28-32 C, oksigen berkisar antara 7-8 ppm, nitrat 0.9-3.2 ppm dan fosfat 0.2-0.5 ppm.
C. TEKNIK BUDI DAYA
Sarana Produksi
Budi daya ikan baronang di laut dapat dilakukan dengan metoda karamba jaring apung (KJA) yaitu wadah atau tempat budi daya ikan yang terbuat dari bahan jaring yang digantungkan pada kerangka rakit di laut

Design Konstruksi Keramba Jaring Apung
Keramba jaring apung terdiri dari komponen rakit apung, kurungan, pelampung dan jangkar. Cara pembuatan masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut :

Rakit Apung
Pembuatan rakit apung dilakukan dengan terlebih dahulu membuat kerangka sesuai dengan ukuran yaitu 8X8 M. Kerangka ini berfungsi sebagai tempat peletakan kurungan yang berbentuk segi empat dan terbuat dari bahan bambu atau kayu. Setiap unit kerangka dapat terdiri dari 2 atau 4 kurungan tetapi secara ekonomi setiap unit dianjurkan sebanyak 4 buah kurungan kerangka ditempatkan di lokasi budi daya dengan di beri jangkar sebanyak 4 buah agar tetap pada tempatnya atau tidak terbawa arus

Kurungan
Kurungan berfungsi sebagai wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari bahan polyethilen (PE) D.18 dengan lebar mata jaring antara 0.75-1 inchi. Bentuk kurngan disesuaikan dengan bentuk kerangka rakit yaitu 4 persegi dengan ukuran 3X 3X3 M3. Jaring apung yang telah siap dibuat di pasang pada kerangka rakit dengan cara mengikat ke 4 sudut bagian atas pada setiap sudut kerangka. Agar kerangka jaring apung tetap berbentuk bujur sangkar, maka pada sudut bagian bawah jaring di beri pemberat

Pelampung
Untuk mengapungkan sarana budi daya termasuk rumah jaga diperlukan pelampung. Pelampung dapat berupa drum plastik volume 200L. Untuk menahan rakit diperlukan pelampung sebanyak 12 buah. Pelampung di ikat dengan tali polyethilen (PE) yang bergaris tengah 0.8-1 cm.

Jangkar
Jangkar berfungsi untuk menahan sarana budi daya agar tidak bergeser dari tempatnya akibat pengaruh arus dan angin ataupun gelombang. Setiap inti keramba jaring apung dipergunakan jangkar 4 buah yang terbuat dari besi dengan berat 50kg. Panjang tali jangkar biasanya 1.5X kedalaman perairan pada waktu pasang tinggi.

Benih
Benih yang dipergunakan untuk budi daya perlu diperhatikan dan di seleksi benih yang betul-betul sehat. Sampai saat ini benih ikan baronang yang di gunakan dalam usaha budi daya berasal darihasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang sangat peka terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan salinitas, sehingga penanganannya perlu dijaga secara hati-hati.

Pakan
Salah 1 faktor yang sangat penting menentukan pertumbuhan ikan baronang yang dipelihara adalah pakan. Pakan yang diberikan sebaiknya yang masih baru (Pellet) dan segar (ikan rucah).

Panen
Panen ikan baronang dilakukan setelah masa pemeliharaan 4-6 bulan setelah penebaran. Panen dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
  1. Panen selektif, dilakukan dengan cara memanen ikan yang telah berukuran tertentu tergantung kebutuhan pasar.
  2. Panen seluruhnya, dilakukan dengan cara memanen hasil budi daya sekaligus dengan cara menarik / mengangkat sebagian jaring kearah suatu sudut sehingga akan terkumpul
D. NILAI EKONOMIS
Ikan baronang merupakan salah 1 jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang banyak di temukan di perairan Indonesia. Ikan ini bernilai gizi tinggi dan telah di budi dayakan secara komersial di beberapa negara tropis.

Dewasa ini kegiatan perikanan ikan baronang semakin digalakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan baronang, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor.

Jumat, 27 Mei 2011

Budi daya Ikan Kerapu

A. JENIS
Ikan Kerapu berdasarkan hasil penelitian di Indonesia terdapat 41 jenis. penamaannya berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia. Ada yang menyebutnya kerapu namun ada pula yang menyebutnya ikan sunu, lodi dll. sekarang ini jenis yang paling banyak di budi dayakan adalah jenis kerapu lumpur dan kerapu bebek.

B. Persyaratan Budi daya Pemilihan Lokasi
Salah satu faktoryang perlu diperhatikan untuk menunjang keberhasilan budi daya ikan kerapu di keramba jaring apung adalah pemilihan lokasi dan luas lahan budi daya yang dikelola. Tidak semua wilayah cocok untuk budi daya ikan kerapu,oleh sebab itu penentuan lokasi harus memperhitungkan beberapa faktor penting. Pemilihan lokasi yang baik harus mempertimbangkan aspek fisika, kimia dan biologi perairan yang cocok bagi ikan kerapu. selain itu, juga perlu mempertimbangkan aspek efisiensi biaya operasional budi daya, sehingga pada pemilihan lokasi juga harus memperhatikan aspek kemudahan dalam mendapatkan benih, pakan, pemasaran dan keamanan. Lokasi budi daya yang ideal harus memenuhi persyaratan dan memperhatikan kondisi dasar perairan, arus, pasang surut, sedimensi dan parameter kualitas air lainnya

Dalam pemilihan lokasi budi daya, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
  1. perairan yang bebas dari gelombang laut yang besar dan angin yang kencang
  2. Kedalaman air dari dasar kurungan pada saat surut terendah berkisar 2-5 meter atau lebih
  3. Kecepatan arus tidak kencang yakni berkisar 20-40 cm/detik
  4. Salinitas berkisar 15 sampai 30 ppt, suhu air berkisar 28-30 oC, kandungan oksigen terlarut 5-8 ppm,     pH 7,5-9,0, amoniak dan nitrit <0,1 ppm
C. TEKNIK BUDIDAYA
Sarana Budi daya
Kerangka / Rakit
Kerangka / rakit merupakan bagian dari keramba yang berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan kurungan (jaring) dapat terbuat dari bambu, kayu atau pipa besi. Jika menggunakan besi sebaiknya bahan tersebut terlebih dahulu di cat anti karat. Pemilihan bahan pembuat kerangka / rakit ini tergantung pada ketersediaan bahan di lokasi dan biaya. Bentuk dan ukuran kerangka rakit bervariasi tergantug pada ukuran jaring yang digunakan. Sebuah rakit biasanya terdiri dari 4 buah kurungan (jaring)

Pelampung
Pelampung berfungsi untuk mengapungkan keseluruhan sarana budi daya. Bahan pelampung dapat terbuat dari drum plastik, drum besi atau pelampun stylofoam. Ukluran dan jumlah pelampung yang digunakan disesuaikan dengan besarnya beban dan daya apung pelampung. Sebuah rakit bambu yang terdiri atas 4 buah kurungan apung (3X3X3M) diperlukan pelampung drum plastik/besi volume 200L sebanyak 9 buah.Pelampung di ikatkan dengan tali polythylene (PE) yang bergaris tengah 0,8-1,0 cm.

Kurungan (Jaring)

Kurungan tempat memelihara ikan terbuat dari bahan polythylene (PE). Pemilihan bahan-bahan ini didasarkan atas daya tahannya terhadap pengaruh lingkungan dan harganya relative murah jika dibandingkan bahan-bahan yang lain. Bentuk dan ukuran kurungan ini bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang dibudi dayakan, ukuran ikan, kedalaman perairan dan faktor kemudahan dalam mengelolanya. Lebar mata jaring/kurungan  disesuaikan dengan ukuran ikan yang dibudi dayakan, misalnya untuk ikan panjang kurang dari 10cm lebar mata digunakan adalah 8mm (5/16 inchi), panjang ikan 10-15cm lebar mata yang digunakan 25mm (1 inchi) dan lebar mata dengan panjang 15-40cm atau lebih adalah 25-50mm (1-2 inchi).

Pemasangan kurungan pada rakit dilakukan dengan cara mengikatkan ujung tali ris atas pada sudut rakit. Untuk membuat kurungan membuka ke arah bawah digunakan pemberat yang di ikatkan pada ke 4 sudut tali ris bawah. ke 4 penberat yang di ikatkan ke sudut-sudut bawah kemudian di ikatkan ke rakit untuk mempermudah pada waktu pengangkatan dan pergantian kurungan ataupun untuk pengontrolan ikan. Bagian atas kurungan sebaiknya diberi penutup dari bahan jaring untuk mencegah lolosnya ikan atau mencegah predator (burung).

Perawatan jaring selama masa pemeliharaan mutlak dilakukan. Jaring yang kotor dapat menghambat pertukaran air dan oksigen sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan menimbulkan penyakit pada ikan peliharaan

Jangkar
Jangkar berfungsi untuk menahan keseluruhan sarana budi daya agar tetap pada tempatnya. Jangkar yang digunakan harus mampu menahan sarana budi daya dari pengaruh arus, angin dan gelombang. Jamgkar dapat terbuat dari besi, karung berisi pasir atau blok semen/ beton. Pemakaian jenis dan jumlah jangkar bergantung kepada besarnya arus / angin, kondisi dasar perairan, kedalaman air danbesarnya sarana budi daya. Jangkar dari blok semen/ beton lebih praktis untuk digunakan krna relatif lebih murah dan tahan lama jika dibandingkan dengan jangkar besi. Tali pengikat jangkar dapat digunkan tali polythylene (PE) dan panjangnya bergantung pada kedalaman perairan. Panjang tali jangkar biasanya 3X kedalaman perairan (pada waktu pasang tinggi)

D. NILAI EKONOMIS
Ikan kerapu merupakan salah 1 jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat diperairan indonesia. Ikan kerapu bernilai gizi tinggi dan telah dibudi dayakan secara komersial di beberapa negara tropis. Rasa dagingnya yang lezat membuat ikan ini mempunyai nilai jual tinggi di pasar dunia. Di Indonesia, dewasa ini kegiatan perikanan ikan kerapu semakin digalangkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan kerapu baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel bertaraf internasional dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor yang akhir-akhir ini semakin besar permintaannya dalam bntuk hidup. Pasaran utama ekspor ikan kerapu Indonesia adalah negara Singpura, Hongkong, Jepang, Taiwan, Malaysia, Amerika Serikat dan beberapa negara di eropa. Kerapu memang paling populer dan sangat di gemari masyarakat di banyak negara sebagai santapan, terutama di Hongkong dan Taiwan. Rasa dagingnya yang lezat membuat ikan ini punya nilai jula tinggi di pasar dunia. Harga ikan kerapu di pasaran cukup baik, hal ini terlihat dari peningkatan harga jualnya. sebagai ilustrasi, harga ikan kerapu pada tingkat pengumpul pada tahun 1994 berkisdar Rp 10.000 - 56.000 / kg, tergantung pada jenis ikan kerapunya. Harga ikan kereapu di tingkat nelayan saat ini Rp 70.000 /kg hidup, bahkan untuk spesies tertentu yang lebih langka bisa di hargai jauh lebih mahal dapat mencapai Rp 315.000 / kg. Bahkan harga kerapu hidup di Hongkong dan Singapura bsa mencapai U$ 100 / kg. Diantara kerapuyang biasa di konsumsi, seperti kerapu macan, kerapu batik, dan kerapu lumpur, kerapu bebek harganya paling mahal, hingga Rp 350.000 / kg hidup di pasar lokal. Paling sedikitnya ada 3 alasan mengapa ikan kerapu perlu di kembangkan sebagai komoditas unggulan.

Pertama, kerapu merupakan komoditi perikanan yang memiliki peluang ekspor yang sangat menarik yang selama ini belum  dimanfaatkan secara penuh
kedua, pertumbuhan bisnis kerapu secara keseluruhan diharapkan akan membawa dampak peningkatan devisa negara dan kesejahteraan lapisan bawah masyarakat yang hidup dengan mata pencaharian bidang perikanan.
ketiga, modernisasi pengakapan budi daya ikan kerapu akan mengurangi dampak negative terhadap lingkungan laut khususnya rusaknya terumbu karang.